
Puisi Cinta Untuk Sahabat
kumpulanperibahasa.web.id Sebuah kepuitisan dan keromantisan terkadang yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menjalin dan membina sebuah hubungan salah satunya adalah untuk hubungan persahabatan. Berikut ini adalah puisi cinta untuk sahabat.
PUISI SAHABAT KECIL
Teman,
Taukah kau sejak kapan kita melewati banyak momen bersama?
Berapa lama kita menjadi sahabat?
Benar, aku tak ingin tau itu
Pun tak ingin menghitungnya
Karena persahabatan kita selamanya
Karena kau selamanya di hidupku
Bersamamu, teman
Dukaku hancur menjadi bahagia
Airmataku hilang menjadi tawa
Kepenatanku pun sirna begitu saja
Diamku pecah menjadi ceria
Lalu ceria itu menjadi bahagia kita semua
Mari kita selalu menjaga persahabatan ini
Hingga nanti, nanti, dan nanti
Nanti, waktu yang tak terkira
Agar kita tak hanya berteman dan bersahabat
Kala senang saja
Agar persahabatan kita tak sampai pada masa kecil saja
PUISI SAHABAT KARYA IDRUS TINTIN
“Sahabat”
Dari perca
Ku bangun sebuah persahabatan lama
Lebih lama dari layaknya orang bersahabat
Dibuhul mufakat saling mengerti
Benar-benar bersahabat pada titik atau koma
Kamipun membuat lukisan bersama sebagai pernyataan
Wajah kami, wajah perca
Hari dan waktu bertimpa
Lukisan guram kehidupan selesai juga
Baca Juga:Prosa Cinta Penuh Kenangan
Namun wajah itu entah kemana arahnya?
Tak tentu letak
Saling tak bersua wajah kita
Asyik mencari kita jadinya
Terus mencari kerinduan-kerinduan kita yang makin panjang
PUISI SAHABAT KARYA WIDJI TUKUL
“Sehari Saja Kawan”
Satu kawan bawa tiga kawan
Masing-masing menggandeng lima kawan
Sudah berapa kita punya kawan
Satu kawan bawa tiga kawan
Masing-masing bawa lima kawan
Kalau kita satu pabrik bayangkan kawan
Kalau kita satu hati kawan
Satu tuntutan bersatu suara
Satu pabrik satu kekuatan
Kita tak mimpi, kawan.
Kalau satu pabrik bersatu hati
Mogok dengan seratus poster
Tiga hari tiga malam
Kenapa tidak kawan?
Kalau kita satu pabrik satu serikat buruh
Bersatu hati
Mogok bersama sepuluh daerah
Sehari saja kawan
Sehari saja kawan
Sehari saja kawan
Kalau kita berjuta-juta
Bersatu hati mogok
Maka kapas tetap terwujud kapas
Karena mesin pintal kan mati
Kapas kan tetap berwujud kapas
Tak akan berwujud menjadi kain
Serupa pelangi pabrik akan lumpuh, mati
Juga jalan-jalan
Anak-anak tak pergi sekolah
Karena tak ada bis
Langitpun kan sunyi
Karena mesin pesawat terbang tak berputar
Karena lapangan terbang lumpuh mati
Sehari saja kawan
Kalau kita mogok kerja
Dan menyanyi dalam satu barisan
Sehari saja kawan
Kapitalis pasti kelabakan